AVR Auto Voltage Regulator Genset | Cara Kerja | Fungsi | Prinsip Kerja

JagoBelanja.com – AVR Auto Voltage Regulator Genset | Cara Kerja | Fungsi | Prinsip Kerja. AVR atau auto voltage regulator merupakan salah satu komponen yang banyak dipasang pada peralatan generator. Berikut ini akan kita lihat antara lai cara kerja, fungsi, serta prinsip kerja AVR. Untuk berbagai tipe AVR dapat dilihat lebih lanjut di Toko JagoBelanja.

AVR Auto Voltage Regulator Genset | Cara Kerja | Fungsi | Prinsip Kerja

Tanpa AVR ( Auto Voltage Regulator ), listrik yang dihasilkan oleh generator tidak akan stabil dan berubah sesuai dengan kondisi input pembangkit yang dikenakan.

Fungsi AVR Generator ( Genset )

Fungsi dari Automatic Voltage Regulator genset (AVR) adalah untuk mengatur tegangan agar tetap konstan dan pengkondisi saluran daya ke beban peralatan dalam berbagai macam kondisi, bahkan ketika tegangan input utilitas frekuensi atau beban sistem sangat senantiasa berubah.

AVR genset harus terdiri dari sebuah trafo isolasi bertutup tembaga dengan pilihan voltase multitap yang berisi relay sakelar elektronik untuk mengontrol voltase untuk memberikan pengaturan tegangan yang ketat.

Arus fase harus dipantau untuk voltase nol saat memulai perubahan tap yang dibutuhkan. Perangkat linier harus digunakan untuk sinkronisasi garis untuk mencegah kesalahan pergeseran fasa yang biasanya terkait dengan akuisisi persimpangan arus nol CT sederhana. Seluruh sistem dikendalikan melalui mikroprosesor.

Cara Kerja AVR Genset ( Auto Voltage Regulator )

Fungsi utama AVR adalah sebagai pengatur tegangan otomatis pada generator untuk memastikan  tidak terjadi fluktuasi tegangan pada rangkaian output yang dihasilkan pada berbagai kondisi beban. Secara sederhana, prinsip pembangkitan tegangan membutuhkan sumber magnet yang bergerak relatif dengan konduktor. Ketika garis-garis gaya magnet bergerak memotong konduktor, arus akan dihasilkan.

Pada sebuah generator, magnet bukanlah magnet permanen, tetapi merupakan elektromagnet yang menarik arus kecil dari arus yang dihasilkan akibat induksi elektromagnet. Semakin besar jumlah arus yang diambil dari rangkaian, semakin besar daya elektromagnetik yang akan dihasilkan, sehingga tegangan dihasilkan pada output generator.

Jadi sesuatu yang harus bertanggung jawab untuk mengatur jumlah arus yang diberikan ke elektromagnet untuk menghasilkan tegangan set tertentu, katakanlah 380 Volt. Inilah yang kita kenal sebagai AVR. Saat beban yang lebih berat dibebankan, tegangan yang mengalir muncul

AVR merasakan penurunan voltase ini dan meningkatkan arus umpan melalui sirkuit elektronik ke elektromagnet yang ada pada rotor generator, sehingga mencapai tegangan yang ditetapkan yaitu 380V .

Berbagai tipe AVR modern berdasarkan prinsip transformer otomatis telah menghasilkan hasil yang lebih baik dalam mengurangi waktu pemulihan (waktu pulih tegangan) hingga kurang dari 3 detik. AVR akan menanggapi setiap perubahan tegangan dalam waktu yang relatif singkat. Pendeteksian puncak gelombang sinus tegangan tidak diperbolehkan untuk menghindari penyadapan tap yang tidak akurat karena distorsi tegangan input.

Prinsip Kerja Regulator Tegangan

AVR bekerja dalam sebuah loop tertutup berdasarkan prinsip deteksi kesalahan. Tegangan output generator AC diperoleh melalui trafo potensial dan kemudian diperbaiki, disaring dan dibandingkan dengan referensi. Perbedaan antara tegangan aktual dan tegangan referensi dikenal sebagai tegangan simpangan atau kesalahan. Tegangan kesalahan ini diperkuat oleh amplifier dan kemudian dipasok ke exciter utama sebagai feedback atau exciter pilot.

Skema Siklus AVR