Pengertian Fungsi Thyristor dan Cara Kerja

Pengertian Fungsi Thyristor dan Cara Kerja

JagoBelanja.com – Berikut ini kita akan melihat sedikit pengertian fungsi thyristor dan cara kerja beserta simbol berikut karakteristik komponen tersebut:

Pengertian Thyristor

Thyristor adalah sebuah komponen elektronika aktif yang difungksikan seperti pintu untuk menahan aliran arus AC atau melewatkan arus AC dengan sumber input arus kecil. Thyristor dapat dianggap sebagai sebuah komponen yang terdiri dari 2 buah transistor dengan memandang dari segi cara kerjnya.

Ketika merancang rangkaian thyristor atau SCR, akan membantu memahami cara kerja sebenarnya dari komponen tersebut.

Fungsi Thyristor

Secara harafiah, operasional sebuah thyristor dapat dijelaskan sebagai saklar. Setelah dihidupkan oleh aliran arus pada bagian gerbang, maka thyristor mengharuskan voltase di katoda dan anoda berhenti mengalir sebelum dapat ditutup kembali.

Thyristor sendiri berfungsi sebagai sebuah saklar elektronik yang banyak dipergunakan pada peralatan listrik mulai dari arus lemah hingga arus besar,

Cara Kerja Thyristor

Seperti yang telah disebutkan, sebuah thyristor mirip dengan sebuah saklar. Walalupun kedua kabel terpasang, tidak ada arus yang dapat mengalir melalu kedua terminal tersebut. Agar arus dapat mulai mengalir, maka sebuah tombol yang disebut gate ditambahkan dan dialiri dengan arus listrik.

Karakteristik Thyristor

Thyristor memiliki 3 karakteristik berdasarkan kondisi yang terjadi pada sebuah Thyristor yaiktu:

  1. Kondisi Reverse Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Balik )
  2. Kondisi Forward Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Maju )
  3. Kondis Conducting ( Kondisi Thyristor Konduksi )

Kondisi Reverse Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Balik )

Pada kondisi demikian, sebuah thyrsistor menutup aliran arus dengan cara seperti yang terjadi pada sebuah diode bias reverse.  Thyristor / SCR hanya dapat mengalirkan arus pada satu arah dan menutup arah arus kea rah sebaliknya.

Kondisi Forward Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Maju )

Pada kondisi tersebut, thyistor menutup arus maju dan akan menghartarkan arus tetapi dapat secara normal mengantarkan arus seperti diode bias arus maju. Pada kondisi ini, thyristor /SCR tidak dalam keadaan hidup akibat gerbang tidak mengalami stimulasi.

Kondis Conducting ( Kondisi Thyristor Konduksi )

Pada kondisi ini, thyristor sudah dalam keadaaan mengantarkan arus akibat arus di gerbang dan akan terus mengalirkan sesuai kondisi di gerbang.
Thyristor pada keadaan ini hanya akan berhenti mengalikrna jika arus maju turun di bawah arus holding atau arus kerja gate.

Thyristor terdiri dari 4 buah semikonduktor dengan susunan PNPN. P terluar untuk membentuk anoda, dan N terluar akan membentu katoda.

Simbol Thyristor

Pengertian Fungsi Thyristor dan Cara Kerja - Simbol thyristor

 

Struktur Thyristor / SCR

Secara sederhana, struktur sebuah thyristor mirip dengan 2 buah transistor yang terususun back to back membentuk PNPN atau NPNP.

Transistor dengan emitor yang terhubung ke katoda sebuah thyristor merupakan NPN, sedangkan emitor yang terhubung ke anoda dari SCR merupakan varian dari PNP. Gerbang akan dihubungkan ke dasar ( base ) dari transistor NPN.

Jenis-Jenis Thyristor dalam Aplikasi

  • Jenis PUT Programmable Uni Junction Transistor
  • Jenis MOSatau MCT Controlled Thyristor
  • Jenis RCT atau Reverse Conduction Thyristor,
  • Jenis SITH atau Static Induction Thyristor
  • Jenis LASCR atau Light Activated Silicon Controlled Rectifier
  • Jenis SCR atau Silicon Controlled Rectifier
  • Jenis UJT atau Uni-Junction Transistor
  • Jenis GTO atau Gate Turn Off Thyristor

Thyristor jenis GTO ( Gate Turn Off Thyristor )

GTO merupakan varian thyristor standard. Jenis ini berkebalikan dengan thyristor pada umumnya. Pada jenis ini, arus dialirkan ke gebang untuk mematikan kerja dari thyristor, bukan untuk menghidupkan.

Jenis GTO banyak dipergunakan untuk peralatan khususnya yang mengatur kecepatan motor, power tinggi, inverter, serta berbagai peralatan sejenis. Walaupun tidak terlalu dikenal dibandkingkan dengan jensi normal, thyristor jenis ini saat ini sudah terbukti memiliki berbagai kelebihan dalam aplikasi.

Paling banyak dipergunakan jenis ini pada peralatan yang memerlukan konversi dari DC ke AC atau dari DC ke voltase tinggi DC.Dari segi struktur, jenis GTO tidak banyak berbeda dengan jenis normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *